Friday, October 9, 2009

FOOTPRINTS

One night a man dreamed he
was walking along the beach
with the Lord.
As scenes of his life flashed
before him, he noticed that there
were two sets of footprints in
the sand.
He also noticed at his saddest,
lowest times there were only one
set of footprints.
This bothered the man and he asked the Lord,
"Did you not promise that if I
gave my heart to you that you
would be with me all the way?"
"Then why is there only a set
of Footprints during most of
my troublesome times?"
The Lord replied... "My
precious child, I love you and
would never forsake you."
"During those times of trial and
suffering when you see only one
set of footprints, it was then when
I carried you"

Thursday, October 8, 2009

SINDIR-MENYINDIR

Kita tersentap apabila ada antara rakan-rakan yang cenderung pada perilaku `sindir-menyindir'. Tapi permasalahannya, adakah benar mereka menyindir? Atau adakah kita saja yang rasa tersindir? Barangkali ia rentetan pengalaman dan peristiwa demi peristiwa yang dilalui menjadikan seseorang itu seringkali tersalah sangka dan terasa hati seolah mereka disindir oleh sesama sahabat. Perkara begini (sindir-menyindir dan terasa hati) memang perlu dijauhi. Sedangkan Allah juga amat memaklumkan bahawa jangan sesekali kita berkata yang tidak baik dan berprasangka buruk sesama manusia. Kelak binasa dan berpecah belahlah umat. Bukan sekadar umat yang berpecah dek perbuatan sindir-menyindir ini, bahkan iman seseorang juga turut tergugat dan digugat.

Maka, bagi yang mudah `menyindir', jadikan ia juga satu skop baru dalam penghidupan. Amalkan untuk bermulut manis dan berlapik mulut dalam bicara. Pandanglah ke kiri ke kanan, depan belakang, atas dan bawah apabila mahu menutur bicara. Agar tiada hati-hati yang terluka dan menderita.

berkatalah...dengan baik, demi sebuah nama yang Suci...
dan akulah puisimu...

sesungguhnya alam ini dijadikan
kerna akulah puisimu..................
bunga itu

sesekali
keluarlah engkau
dari bunga itu sayang
kerna senja
telah kuhimpun
untukmu seorang
kerna engkau
telah lama
kurindukan

bermacam rindu merinduimu...
sengaja sejak dulu aku turun bersama awan yang kau panggil cinta
aku turun bersama mimipi-mimpi yang belum pernah kau cerita

aku turun bersama ombak-ombak yang belum puas kau kira

dan angin pun meniup deras

dan engkau pun tahu

kepayahan yang menghulur lidahku

kelemasan saat-saat penantian

tapak-tapak kepatahan sayap

adalah seorang aku

adalah berpuluh macam rindu merindui mu...